Kamis, 06 Agustus 2015

Belum Digunakan, Kapal Bantuan Rp 2 Miliar untuk Nelayan Aceh Selatan Sudah Bocor





FOTO: Antara
Nanggroe | 31/07/2015

TAPAKTUAN - Boat berukuran 40 GT bantuan Pemerintah Aceh senilai Rp 2 miliar yang bersandar di TPI Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam. Padahal kapal itu terbilang baru diberikan bahkan belum dimanfaatkan nelayan.

Panglima Laot (Lembaga adat laut) Kecamatan Sawang, Muhajar di Tapaktuan mengatakan, kapal itu sudah terlantar sejak tiga bulan lalu telah bocor di bagian lambung, sehingga tenggelam, akibat dipenuhi air akibat hujan.

Di wilayah itu sempat turun hujan lebat disertai angin kencang sejak sepekan terakhir mengakibatkan ombak laut di kawasan itu mencapai 3 meter lebih.

Melihat kondisi itu, sejumlah nelayan dibantu warga setempat mencoba menghubungi pihak berkompeten supaya diupayakan penyelamatan terhadap boat tersebut. Namun hingga Rabu (29/7/2015) malam tidak seorangpun yang datang memberi pertolongan.

"Kami enggan berinisiatif menanganinya secara langsung, jika tidak ada pihak yang mempertanggungjawabkan. Apalagi harga boat itu mencapai miliaran rupiah. Akhirnya, pada pukul 00.10 WIB, boat itu perlahan-lahan karam," ungkapnya dikutip dari Antara, Kamis (30/7/2015).

Muhajar menyatakan, pihaknya bersama masyarakat sangat menyesalkan melihat peristiwa itu, karena baot bantuan Pemerintah Aceh yang bertujuan meningkatan perekonomian masyarakat karam sia-sia, sehingga mubazir anggaran negara.

"Baot itu dibuat dengan dana yang tinggi, namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Peristiwa ini tentunya merugikan keuangan negara," kata beberapa warga saat melihat KM Bintang Timur ditelan ombak yang tenang.

Kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan Cut Yusminar saat dikonfirmasi menyebutkan, boat nelayan bantuan Dinas Perikanan Provinsi Aceh untuk kelompok nelayan Aceh Selatan seluruhnya berjumlah dua unit. Bantuan itu bersumber dari dana APBA Tahun 2013 dengan pagu anggaran lebih kurang Rp 2,2 miliar per unitnya.

"Kami mendapat laporan dari masyarakat, salah satunya yang diparkir di TPI Lhok Pawoh dalam kondisi tidak beraktivitas. Satunya lagi dikhabarkan ditambat di Pelabuhan PPI Labuhan haji. Sejauh ini kami tidak tahu secara resmi siapa pengurus dan nohkodanya," kata Yusminar.(Merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar