Jumat, 20 Juni 2014

Kepsek ‘Sunat’ Dana Siswa Miskin

Serambi Indonesia

Selasa, 17 Juni 2014 12:02 WIB
 
Kepsek ‘Sunat’ Dana Siswa Miskin
Wali murid dan warga Desa Meunasah Tambo Jeunieb Bireuen, Senin (16/6) mendatangi SMP Negeri 3 Jeunieb, di desa setempat. Kedatangan mereka untuk menemui kepala sekolah yang diduga telah memotong dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) anak mereka. SERAMBI/FERIZAL HASAN
 
* Wali Murid Datangi Sekolah

BIREUEN - Dua ratusan pelajar SMPN 3 Jeunieb, Bireuen, Senin (16/6) mogok belajar. Akibatnya, ratusan wali murid dan warga setempat mendatangi sekolah tersebut. Informasi yang dihimpun Serambi, hal itu dilakukan pelajar dan warga sebagai bentuk protes terhadap kepala sekolah (kepsek) itu yang diduga ‘menyunat’ Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun 2014 jatah 28 pelajar di sekolah itu.

Komite SMPN 3 Jeunieb, Nasruddin mengatakan, besarnya BSM untuk pelajar kelas satu Rp 750.000 per orang, tapi yang diberikan Rp 200.000 per orang pelajar serta untuk pelajar kelas dua dan tiga besarnya Rp 350.000 per pelajar, tapi yang mereka terima hanya Rp 100.000 dan Rp 150.000 per orang. “Sisanya kami duga sudah disunat oleh kepala sekolah. Namun, hingga kini sisa dana tersebut belum dikembalikan kepada penerima BSM, sehingga anak-anak tidak mau sekolah,” ungkap Nasruddin.

Amatan Serambi, di SMP yang berlokasi di Desa Meunasah Tambo, Jeunieb itu, pagi kemarin tak ada seorang pun pelajar yang memakai seragam sekolah. Di halaman sekolah, ratusan wali murid dan warga ingin menjumpai kepala sekolah untuk menanyakan BSM yang diduga sudah ‘disunat’ itu. “Kami tidak akan sekolah jika kepala sekolah tidak mengembalikan uang kami,” kata Mutiawati, pelajar kelas dua asal Meunasah Tambo yang kemarin ikut datang ke sekolah bersama orang tuanya.

Sejumlah wali murid menuntut kepala sekolah itu diganti atau mundur dari jabatannya. Mereka menilai Kepala SMPN 3 Jeunieb, Maryam kurang transparan dalam penyaluran BSM maupun bantuan lain. Karena emosi, saat itu wali murid nyaris menghajar Maryam. Namun, cepatnya antisipasi oleh aparat Polsek Jeunieb, rencana massa dapat dicegah. Selanjutnya, polisi mengamankan kepala sekolah itu agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala SMPN 3 Jeunieb, Maryam mengaku sisa dana BSM jatah 28 pelajar di sekolah itu masih ada pada dirinya. “Uang itu akan segera saya kembalikan kepada masing-masing penerima,” janji Maryam.(c38)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar