BANDA ACEH ( Berita ) : Biaya operasional Wali Nanggroe, sebuah
lembaga yang baru disahkan belum dua bulan ini oleh DPRA, setiap harinya
Rp109.089.041,590. Artinya, besaran anggaran Wali Nanggoe Aceh setiap
hari bisa membangun sebanyak tiga lokal gedung sekolah, misalnya
seperti di Mane, Pidie yang sekolahnya rusak akibat gempa beberapa hari
lalu.
Bila dikalikan 365 hari atau setahun dana yang disediakan untuk Wali Nanggroe hamper mendekati angka Rp 40 miliar, seperti yang diusulkan belakangan oleh tim anggaran eksekutif yang, Rabu (30/1) diserahkan ke DPRA.
Tentusaja bisa membangun ribuan lokal di sekolah-sekolah terpencil di Aceh, yang dilaporkan fasilitasnya masih minim. Biaya Wali Nanggroe ini ternyata masih terbilang kecil bila dilihat dana kerja Gubernur Aceh yang diusulkan eksekutif ke panitia anggaran DPRA sebesar Rp100 miliar.
Penempatan dana untukketiga pos tersebut mendapat sorotan tajam dari sejumlah LSM anti korupsi. Neta Firdaus, Koordinator Suak Aceh,menegaskan, penempatan dana operasional gubernur melebihi dari PAD (Pendapatan Asli Aceh), suatu system pengelolaan keuangan yang buruk. “Saya melihat usulan ini sangat aneh, karena PAD Aceh masih di bawah 100 miliar,”kata Neta menyoroti RAPBA 2013 kepada pers, kemarin.(WSP/b01/b04)
Bila dikalikan 365 hari atau setahun dana yang disediakan untuk Wali Nanggroe hamper mendekati angka Rp 40 miliar, seperti yang diusulkan belakangan oleh tim anggaran eksekutif yang, Rabu (30/1) diserahkan ke DPRA.
Tentusaja bisa membangun ribuan lokal di sekolah-sekolah terpencil di Aceh, yang dilaporkan fasilitasnya masih minim. Biaya Wali Nanggroe ini ternyata masih terbilang kecil bila dilihat dana kerja Gubernur Aceh yang diusulkan eksekutif ke panitia anggaran DPRA sebesar Rp100 miliar.
Penempatan dana untukketiga pos tersebut mendapat sorotan tajam dari sejumlah LSM anti korupsi. Neta Firdaus, Koordinator Suak Aceh,menegaskan, penempatan dana operasional gubernur melebihi dari PAD (Pendapatan Asli Aceh), suatu system pengelolaan keuangan yang buruk. “Saya melihat usulan ini sangat aneh, karena PAD Aceh masih di bawah 100 miliar,”kata Neta menyoroti RAPBA 2013 kepada pers, kemarin.(WSP/b01/b04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar