Selasa, 19 Februari 2013

Tuding Panitia Tender Main Mata, Sesama Perusahaan Aceh Ribut

THE GLOBE JOURNAL
 Chairul Sya'ban | The Globe Journal
Rabu, 13 Februari 2013 09:16 WIB
 
Chairul Sya'ban | The Globe JournalDirektur PT Cimita Rata Group Muhammad Yunus (berkaca mata).
 
Lhokseumawe - Proses pelelangan tiga paket proyek fisik jalan Sumut-Aceh yang bersumber dari APBN 2013 dinilai bermasalah. Masalah itu ditengarai muncul akibat panitia tender dari Balai Besar Kota Medan dituding bermain mata dengan PT Abad Jaya Group yang memenangkan ketiga paket tersebut.
 “Ini sangat tidak logis, kami menduga kuat bahwa dibalik semua ini ada permainan antara salah satu pengusaha kontraktor dan Balai Besar Kota Medan. Masak kontraktor itu bisa memenangkan tender sekaligus tiga paket,” kesal Direktur PT Cimita Rata Group Muhammad Yunus kepada wartawan di Aceh Utara Rabu (12/2/2013).

Katanya lagi, proyek bernilai kurang lebih Rp 45 miliar tersebut diperuntukan bagi pelebaran jalan nasional Lhokseumawe-Lhoksukon, Lhokseumawe-Bireuen, dan panton Labu-Pereulak.

 “Belum pernah ada kontraktor yang memborong sekaligus tiga paket tender. Karena itu kami menduga ada permainan yang tidak sehat antara Abad Jaya dengan Balai Besar Kota Medan yang berada dibawah kewenangan Dirjen Binamarga," pungkasnya lagi.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan, PT Abad Jaya Group yang berkantor di Aceh Utara belum berhasil dikonfirmasi. Begitu pula panitia tender dari Balai Besar Kota Medan belum bisa dimintai klarifikasinya. [005]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar