Kamis, 03 Juli 2014

18 Kepala Puskesmas Agara Diperiksa

Serambi Indonesia

Selasa, 17 Juni 2014 12:07 WIB

* Dana Jamkesmas, BOK, dan JKA Diduga Diselewengkan

KUTACANE - Tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutacane telah memeriksa 18 Kepala Puskesmas di 16 kecamatan Aceh Tenggara (Agara) dalam beberapa hari lalu. Diduga, mereka menyelewengkan dana Jamkesmas, BOK, dan JKA tahun 2012/2013.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kutacane, Edi Dikdaya SH MSi, kepada Serambi, Senin (16/6) mengatakan 18 kepala Puskesmas telah diperiksa secara marathon dari 26 Mei sampai 15 Juni 2015. “Para Kepala Puskesmas itu diduga menyelewengkan dana Jamkesmas, BOK dan JKA 2012/2013 dan diperkirakan pada Agustus 2014 akan selesai,” ujarnya.

Dia menegaskan, akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Agara dr Ramulia SpOg untuk diperiksa, termasuk juga para petugas Puskesmas. “Jika perlu para bendahara akan diperiksa dan kami belum simpulkan hasil pemeriksaan sementara karena pemeriksaan masih dilanjutkan sampai tuntas, jelas Kajari Kutacane, Edi Dikdaya.

Seperti dilansir sebelumnya, Dana Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan Jamkesmas serta bantuan operasional kesehatan (BOK) diPuskesmas Agara dari 2012 sampai tahun ini diduga diselewengkan. Anggota dewan Agara meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh untuk mengusut melalui Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutacane.

“Kami menduga, dana JKA dan Jamkesmas yang totalnya mencapai puluhan miliar disinyalir diselewengkan,” ujar Marhusin B, Ketua Komisi D DPRK Agara, Kamis (8/5/2014). Dia menduga, penyalurannya tidak sesuai mekanisme, karena saat meminta data, pihak Puskesmasmenolak memberikan dengan berbagai alasan.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Aceh Tenggara, dr Ramulia yang dimintai tanggapannya menyatakan pihak dewan boleh saja melapor. “Silakan saja dewan melapor, karena tidak masalah bagi kami, karena Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas data penggunaan dana JKA dan Jamkesmas bukan hak dewan, karena dewan sebagai pengawas, bukan penyidik,” katanya. 

Selain itu, Hafidh, Koordinator Bidang Advokasi Anggaran dan Kebijakan Publik Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) sempat menegaskan dokumen anggaran kesehatan bukan rahasia negara. Dia menilai, ada faktor kesengajaan yang ditutupi birokrasi pemerintah yang tertutup, karena cenderung korup dan masyarakat patut mewaspadainya.

Begitu juga dengan LSM Generasi Mahasiswa Pemuda Aceh (Gempa) Agara meminta Polda Aceh untuk mengusut berbagai dugaan penyimpangan di Dinas Kesehatan Agara. Mereka yang berjumlah enam orang melakukan demo ke Kantor Dinkes dan RSUD Sahuddin Kutacane, Kamis (8/5), tetapi tidak ada pejabat yang berhasil ditemui.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tenggara, dr Ramulia SpOg, dalam kegiatan hari lanjut usia di Puskesmas Lawe Sigala-gala, beberapa waktu lalu mengatakan foto ibu-ibu lanjut usia itu dinaikan di koran ini dan jangan gambar saya saja yang dipampangkan di koran. 

Dia menambahkan gambar ibu-ibu lanjut usia juga dipampangkan besar-besar di halaman utama dan uangnya minta sama bupati Agara. Dia melontarkan pernyataan itu dalam pidato pembukaan hari lanjut usia beberapa hari lalu. Pernyataan Kadiskes Agara ini menyinggung soal pemberitaan soal dugaan penyelewengan dana Jamkesmas, JKA dan BOK di jajaran Dinkes Agara.(as)

2 komentar:

  1. Dr.ramulia,Sp.Og adalah kadis yg tak terkalahkan, jabatan terlama dan khabarnya bupatia aja takut sm dia karena punya krabat sebagai jampitsus di kejaksaan agung dan famili berbintang 2 di mabes polri

    BalasHapus