Kamis, 30 Juli 2015

Ada Pungutan Liar di Jembatan Bailey Mon Mata



Selasa, 28 Juli 2015 12:19



Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Kabar mengejutkan datang dari Mon Mata, Krueng Sabee, Aceh Jaya. Jembatan Bailey yang baru beberapa hari difungsikan itu jadi sorotan, sebab, ada beberapa oknum yang disinyalir anggota kepolisian 'bermain' di sana.

Seperti yang ditulis dalam Salam Serambi hari ini, 28 Juli 2015, Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi menanggapi serius kabar pungutan liar (pungli) tersebut dan berjanji akan mengusut tuntas kasus itu. Dia juga sudah memerintahkan Kapolres Aceh Jaya untuk mencari tahu oknum itu dan melaporkannya ke Polda Aceh untuk diberi tindakan tegas.

Di samping itu, kabar soal pungli di jembatan Mon Mata Aceh Jaya ini juga mendulang komentar para penelepon Cakrawala. Seperti yang disampaikan Didi, pelaku pungli di jembatan Mon Mata itu harus ditindak secepatnya sebelum 'mereka' menghilangkan jejak.

"Biasanya kalau sudah dibahas dalam forum seperti ini, pelaku lihai menghilangkan jejak. Saya berharap kepolisian menindak tegas pelaku, apalagi kalau memang berasal dari instansinya," kata dia, Selasa (28/7/2015).

Lain halnya dengan Sofyan, dia mengatakan bahwa masyarakat dapat menindak para pelaku pungli dengan memberikan sanksi sosial. "Masyarakat punya kekuatan yang lebih hebat, kita bisa memberikan hukuman sosial kepada pelaku," ujarnya.

Ketika ditanyai lebih lanjut seperti apa hukuman sosial yang dimaksud, Sofyan enggan menjawab secara gamblang. "Lewat media sosial," tandasnya.

Cakrawala edisi kali ini mengangkat topik "Suap atau Pungli di Jembatan Mon Mata?" Hadir di studio SerambiFM Wakil Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Asnawi Kumar dan dipandu penyiar Nico Firza.

Asnawi menjelaskan alasan yang melatarbelakangi diangkatnya topik tersebut. "Kemacetan yang terjadi di jembatan itu sudah mengganggu pengemudi mobil pribadi. Kita ingin mengungkapkan ini ke masyarakat bahwa ada dugaan pungli di sana berdasarkan laporan yang kita terima," jelasnya.

Dia menambahkan, imbas dari kemacetan yang berlarut-larut di Mon Mata ialah dapat berupa kenaikan harga barang. "Banyak truk membawa barang yang apabila tertahan di situ dapat berpengaruh terhadap harga barang. Dan yang kita dengar, kutipan liar itu sebesar dua hingga tiga ratus ribu rupiah pertruk. Itu jumlah yang cukup besar," tandasnya.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar