Rabu, 06 Mei 2015

Aktivis HAM dan Anti Korupsi Aceh Dukung KPK



24 Januari 2015 12:42



DUKUNG KPK-Aktivis Masyarakat Sumut Peduli KPK memegang poster ketika melakukan aksi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di kawasan titik nol Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/1) malam. Mereka memprotes penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Wijdojanto yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri, yang dinilai sebagai bentuk pelemahan KPK.


BANDA ACEH-Aktivis anti korupsi dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Provinsi Aceh berunjukrasa di Bundaran Simpang Lima dan Kantor Polda Aceh, Jumat (23/1) sore menyatakan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan mendesak Mabes Polri segera membebaskan Wakil Pimpinan KPK, Bambang Widjojanto yang ditangkap oleh polisi Jumat pagi.

Dalam unjukrasa yang dihadiri oleh aktivis anti korupsi dari Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh dan Sekolah Anti Korupsi Aceh serta lembaga HAM seperti Kontras Aceh, LBH Banda Aceh, Koalisi NGO HAM Aceh serta BEM Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, menyatakan mendukung KPK mengungkap kasus korupsi yang melibatkan petinggi Polri.

“Kami juga mengecam Mabes Polri karena telah menangkap Wakil Pimpinan KPK, Bambang Widjojanto, hal tersebut hanya untuk mengkriminalisasi KPK,” sebut Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani.

Askhalani menyebutkan, hingga saat ini KPK merupakan satu-satunya lembaga yang masih mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk mengungkap kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

Hal tersebut terjadi karena KPK masih sangat berkomitmen dan memiliki integritas yang tinggi dalam usaha pemberantasan korupsi.

“Selama ini, tidak terlihat ada upaya tebang pilih oleh KPK dalam
menangani kasus korupsi, kami paham hal tersebut, karena sering melaporkan kasus korupsi yang terjadi di Aceh kepada lembaga anti korupsi itu,” sambungnya.

Askhalani mengatakan, sejak KPK berdiri hingga saat ini, cukup banyak uang negara yang telah diselamatkan oleh lembaga tersebut, bahkan, banyak koruptor yang masuk penjara setelah berhadapan dengan KPK.

“Saat ini, KPK membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia setelah para mafia hukum dan koruptor sedang berupaya menghancurkan KPK, mulai dari penyebaran foto hasil olahan, hingga penangkapan Wakil Pimpinan KPK oleh polisi.

Hal ini terjadi setelah beberapa hari KPK menetapkan calon Kapolri
sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi,” sebut Askhalani.
Askhalani juga mengatakan, akitivis anti korupsi di Aceh mendukung langkah KPK menetapkan calon tunggal Kapolri sebagai tersangka serta mengecam tindakan kriminalisasi terhadap Wakil Pimpinan KPK, Bambang Widjojanto.

“Kami mendesak Mabes Polri segera membebaskan Bambang karena hal tersebut sama dengan usaha untuk menghancurkan KPK,” ujarnya.


Sumber : Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar